Akhirnya Pemerintah Indonesia Buka Blokir Layanan Web Telegram
Bulan kemarin netizen di Tanah Air digemparkan dengan
penutupan service situs Telegram oleh Pemerintah Indonesia, dalam soal ini
Kementerian Komunikasi serta Informatika (Kominfo). Lihat hal itu, CEO serta
pendiri Telegeram, Pavel Durov langsung mengunjungi Indonesia untuk
bernegosiasi dengan pemerintah supaya blokir atas service Telegram dibuka.
Sekarang pada akhirnya Kominfo buka blokir atas service
situs Telegram yang dipublikasikan dengan cara sah dalam pertemuan wartawan
yang diadakan di hari ini di Kementerian Kominfo, Jakarta. Acara itu didatangi
oleh Menteri Komunikasi serta Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Dirjen
Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, serta Taruli dari
Koordinator team Trust+.
Sama seperti yang disampaikan DetikINet, (10/8/17),
pembukaan blokir atas service situs Telegram ini karena usaha kedua pihak,
yaitu Kementrian Kominfo serta faksi dari Telegram. Usaha yang dilaksanakan
ke-2 faksi ialah bersama memberantas pergerakan terorisme serta radikalisme,
dimana sejauh ini tersebar info bila Telegram jadi sarang teroris.
Pada bulan Juli lalu, pemerintah tutup akses dengan
memerintah Internet Service Provider (ISP) untuk tutup akses ke 11 Domain Name
Sistem (DNS) punya Telegram. Kesebelas domain itu ialah t.me, telegram.me,
telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org,
situs.telegram.org, venus.situs.telegram.org, pluto.situs.telegram.org,
flora.situs.telegram.org, serta flora-1.situs.telegram.org.
Walau beberapa service situs punya Telegram itu tidak dapat
dibuka, tetapi aplikasi messenger Telegram masih dapat dipakai di Indonesia.
Sesudah dibukanya blokir ini, pasti netizen di Indonesia dapat terhubung
service situs Telegram seperti umumnya.
Komentar
Posting Komentar